Perkembangan Teknologi Smart Home, Smart City dan Smart Devices

Perkembangan Teknologi Smart Home, Smart City dan Smart Devices

 

1. Smart Teknologi

Kata SMART pada Teknologi mengacu pada "Self-Monitoring Analysis and Reporting Technology". Artinya adalah Teknologi yang menggunakan Kecerdasan Buatan (AI), pembelajaran mesin, dan analisis big data, Teknologi Sensor yang memungkinkan teknologi pintar tersebut dapat menyesuaikan diri dan memenuhi kebutuhan. Dan biasanya Smart Teknologi dikaitkan dengan Teknologi IoT (Internet of Things).
Beberapa hal termasuk dalam Teknologi Pintar antara lain yaitu, Smart Home, Smart City dan Smart Devices.

1. Mengenal Smart Home



Smart Home yaitu rumah yang memiliki fasilitas atau dilengkapi dengan perangkat yang memiliki kemampuan untuk mengotomatiskan tugas-tugas yang biasanya dilakukan secara manual oleh manusia.
Smart Home menghubungkan seluruh perangkat di rumah, sehingga memiliki kemungkinan kita dapat mengontrol teknologi yang ada dirumah seperti :
  • Akses Keamanan Rumah.
  • Mengontrol Suhu Ruangan.
  • Mengaktifkan AC ketika hendak pulang.
  • Mematikan TV dari jarak yang jauh.
  • Mengatur Warna Lampu.
  • Membuka dan Menutup Pintu otomatis.
  • dan lainya.

Contoh Smart Home, Kelebihan dan Kekurangan Smart Home

  • Contoh Smart Home
    • Sensor Pintu dan Kunci Rumah
    • Sensor Gerak
    • Sensor Lampu
    • Speaker Pintar
    • Lampu Pintar
    • Smart TV
  • Kelebihan Smart Home
    • Mengelola semua perangkat rumah dari satu tempat.
    • Fleksibilitas untuk perangkat dan peralatan baru.
    • Memaksimalkan Kemanan Rumah.
    • Remote Control untuk fungsi peraltan rumah.
    • Peningkatan Efisiensi Energi.
    • Memaksimalkan fungsi dari Alat.
  • Kekurangan Smart Home
    • Perlu diperhatikan, tidak ada yang aman jika kita sudah terkoneksi dengan internet, oleh karena itu kekurangan dari smarthome adalah apabila user tidak teliti dalam menggunakan teknologi ini.
    • seperti pada pemberian password pada alat rumah.
    • bug pada aplikasi yang memungkinan dapat memberikan risiko keamanan.
    • Cara mengatasi nya adalah menggunakan password yang berisi kombinasi angka, huruf, karakter, selain itu juga jika ingin terhubung pada alat menggunakan enkripsi yang baik.
    • Biaya Relatif Mahal.

2. Mengenal Smart City

Smart City atau Kota Cerdas adalah sebuah rancangan Kota yang Cerdas atau Pintar yang dapat membantu masyarakat yang ada didalam kota tersebut, dengan melakukan pengelolaan sumber daya yang tersedia dengan efisien. 


Karakter Smart City

  • Interkoneksi antara bagian perkotaan yang menghubungkan antara internet, sensor dan recognition untuk membantu komunikasi antar manusia.
  • Integrasi informasi sistem perkotaan berkaitan dengan Internet dan cloud computing yang digunakan dalam kegiatan bisnis.
  • Manajemen Kota Pintar dan kerja sama layanan interkoneksi komponen kota dan dukungan sistem aplikasi dapat membuat perkotaan menjadi lebih baik.
  • Aplikasi Information and Communication Technology atau ICT sehingga dapat menerapkan teknologi informasi yang lebih canggih dan dapat membangun perkotaan.

Indikator Smart City

  • Pengololaan Smart Economy atau Manajemen Ekonomi yang baik.
  • Smart People dalam Smart City.
    • Jenjang Pendidikan Formal berbasis IT.
    • Terdapat Komunitas IT guna mendukung dan memanfaatkan TI.
    • Peran Masyarakat dalam TI. 
  • Smart Governance  / Tata Kelola yang Cerdas.
  • Smart Mobility
  • Smart Environment
  • Smart Living
    • Fasilitas pendidikan yang memadai.
    • Sarana dan Prasaran yang baik.
    • Infrastruktur TI (Teknologi Informasi) yang memadai.

3. Mengenal Smart Device

Smart Device (Perangkat Cerdas) adalah sebuah karya cipta perangkat teknologi tepat guna yang bekerja secara interaktif dan otomatis serta mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di dalam masyarakat.


Smart Devices dibagi menjadi dua, yaitu Mobile Devices dan Desktop Devices

A. Mobile Devices

Mobile Devices atau perangkat mobile adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini. Contoh umum adalah ponsel, PDA, dan konsol game genggam.

Jenis-jenis Smart Devices Mobile :

  • Mobile Computer
  • Handheld Game Console
  • Media Recorders
  • Media Players / Displayers

1. Mobile Computer

Mobile Computer adalah teknologi yang bisa melakukan komunikasi jarak jauh dengan transmisi melalui nirkabel atau tanpa kabel.

Contoh dari jenis-jenis mobile computer :

  • Personal Digital Assistant (PDA) 
    • dengan komponen :
    • Sistem Operasi
    • CPU / Processor
    • Memory
    • Alat Input
    • Layar Tampilan
    • Baterai
    • Slot Ekspansi
    • Konektivitas PDA
    • Software
  • Smartphone
    • komponnen :
    • Display
    • Baterai
    • System-on-Chip
    • Memori dan Penyimpanan
    • Modem
    • Kamera
    • Sensor
    • Connectivity and USB
    • GPU
    • Hexagon DSP
    • Location
    • CPU
    • Multimedia (Audio, Video, Gesture)
    • Security
  • Handheld Computer (komputer kecil)
  • Smartwatch (jam tangan pintar)
  • Digital Camera

Kelebihan dan Kelemahan Mobile Computer

  • Kelebihan :
    • Extreme Personalization
    • Mudah mengakses informasi dimanapun
    • Kompatible dengan teknologi lain
    • Cocok untuk daerah yang kurang infrastruktur
  • Kekurangan :
    • Kurangnya Bandwith
    • Konsumsi Tenaga (bergantung pada battery)
    • Gangguan Transmisi

2. Handheld Game Console

Merupakan sebuah konsol game atau permainan video portable kecil dengan layar built-in. Kontrol permainan dan pemutar suara.

Contoh Handheld Game Console nya adalah :

  • Playstation Portable (PSP)
  • Nintendo Switch
  • Sega Game Gear
  • GP2X / GP32

3. Media Recorders

Merupakan perangkat elektronik atau perangkat lunak aplikasi yang memiliki fungsi untuk merekam video dalam format digital kedalam disk drive, flashdisk usb atau kartu memori dan perangkat penyimpanan lainya.

Contoh Media Recorder :

  • Digital Audio Recorder

4. Media Players

Pemutar media atau media player merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk memainkan berkas atau file yang berekstensi multimedia, seperti video atau audio.

Contoh Media Player :

  • Smart Speaker

B. Desktop Devices

Desktop Devices merupakan perangkat komputasi pintar yang memiliki fungsi hampir sama dengan mobile device, dan juga mendukung fitur yang sama seperti wireless atau fitur lainya, namun bedanya adalah desktop devices tidak bisa dibawa dengan mudah seperti smartphone.

Jenis-jenis Desktop Devices :

  • Laptop
  • Smart Tv
  • All in One PC
  • Smart Display
  • Game Console 
Perkembangan Teknologi IoT (Internet Of Things)

Perkembangan Teknologi IoT (Internet Of Things)

 1. Pengertian IoT (Internet of Things)

Istilah IoT adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Internet of Things merupakan suatu konsep atau suatu program dimana sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk melakukan transmisi atau mengirimkan data melalui jaringan.


Internet of Things (IoT) menggambarkan jaringan objek fisik yang disematkan dengan sensorperangkat lunak, dan teknologi lainnya untuk tujuan menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet. Perangkat ini berkisar dari benda-benda rumah tangga biasa hingga alat-alat industri yang canggih.


2. Bagaimana Sejarah IoT

Internet of Things merupakan teknologi yang begitu canggih, dengan unsur-unsur seperti sensor, software, internet dan lainya. Dan berikut ini merupakan Sejarah dari Internet of Things.

Gagasan untuk menambahkan sensor dan kecerdasan ke objek dasar telah didiskusikan sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an. Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet.

Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan Wear Cam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.

Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.

Lalu, di tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.

Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan, mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.

IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri. 

3. Bagaimana Cara Kerja IoT



Ekosistem IoT terdiri dari perangkat pintar berkemampuan web yang menggunakan sistem tertanam, seperti prosesor, sensor, dan perangkat keras komunikasi, untuk mengumpulkan, mengirim, dan bertindak berdasarkan data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka.

Perangkat IoT berbagi data sensor yang mereka kumpulkan dengan menghubungkan ke gateway IoT atau perangkat lainnya tempat data dikirim ke cloud untuk dianalisis atau dianalisis secara lokal.

Terkadang, perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat terkait lainnya dan bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain. Perangkat melakukan sebagian besar pekerjaan tanpa campur tangan manusia, meskipun orang dapat berinteraksi dengan perangkat, misalnya, untuk mengaturnya, memberi mereka instruksi, atau mengakses data.

4. Unsur-unsur Pembentuk IoT

Beberapa hal berikut ini merupakan unsur-unsur yang mendukung atau membentuk Internet of Things (IoT). Beberapa diantaranya yaitu, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Konektivitas, Sensor, Perangkat berukuran kecil.

  •  Kecerdasan Buatan
    • Kecerdasan buatan atau AI merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang di tuangkan atau di modelkan di dalam mesin, seperti robot.
    • Hal ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. 
  • Konektivitas
    • Dalam IoT kita menggunakan koneksi, dengan begitu ada kemungkinan untuk membuka koneksi baru, dan koneksi / jaringan ini khusus IoT.
    • Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem. 
  • Sensor
    • Teknologi canggih, Internet of Things menggunakan sensor, dan hal ini yang merupakan pembeda dari mesin canggih lainya.
    • Sensor pada IoT dapat mengumpulkan data, seperti pada contoh Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian.
  • Perangkat Berukuran Kecil
    • Perangkat pada Teknologi Internet of Things ini di dukung dengan perangkat yang mayoritas kecil. Dan IoT sendiri menggunakan serta memanfaat kan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus supaya dapat lebih menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.

5. Macam macam Penerapan IoT

  • Manfaat Internet of Things untuk Bisnis
    • Manfaat IoT untuk bisnis bergantung pada implementasi tertentu; kelincahan dan efisiensi biasanya menjadi pertimbangan utama. Idenya adalah bahwa perusahaan harus memiliki akses ke lebih banyak data tentang produk mereka sendiri dan sistem internal mereka sendiri, dan sebagai hasilnya, kemampuan yang lebih besar untuk membuat perubahan. 
    • Penggunaan IoT oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua segmen: penawaran khusus industri seperti sensor di pabrik pembangkit atau perangkat lokasi real-time untuk perawatan kesehatan; dan perangkat IoT yang dapat digunakan di semua industri, seperti AC pintar atau sistem keamanan. 
    • Gojek, Go-Food adalah salah satu contoh dari hasil IoT dan AI. 
  •  Manfaat Internet of Things untuk Industri
    • Industrial Internet of Things (IIoT) atau revolusi industri keempat atau Industry 4.0 adalah semua nama yang diberikan untuk penggunaan teknologi IoT dalam lingkungan bisnis. Konsepnya sama dengan perangkat IoT konsumen di rumah, tetapi dalam hal ini tujuannya adalah menggunakan kombinasi sensor, jaringan nirkabel, data besar, AI, dan analitik untuk mengukur dan mengoptimalkan proses industri. 
    • Jika diperkenalkan di seluruh rantai pasokan, bukan hanya perusahaan individual, dampaknya bisa lebih besar lagi dengan pengiriman material yang tepat waktu dan manajemen produksi dari awal hingga akhir. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau penghematan biaya adalah dua tujuan potensial, tetapi IIoT juga dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk bisnis; daripada hanya menjual produk mandiri – misalnya, seperti mesin – produsen juga dapat menjual perawatan prediktif mesin. 
  • Manfaat Internet of Things  untuk Pertanian
    • IoT dapat menguntungkan petani di bidang pertanian dengan mempermudah pekerjaan mereka. Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian.
    • Kemampuan untuk memantau operasi di sekitar infrastruktur juga merupakan faktor yang dapat dibantu oleh IoT. Sensor, misalnya, dapat digunakan untuk memantau peristiwa atau perubahan di dalam bangunan struktural, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Ini membawa manfaat, seperti penghematan biaya, penghematan waktu, perubahan alur kerja kualitas hidup, dan alur kerja tanpa kertas.
  • Manfaat Internet of Things untuk Lingkungan
    • Internet of Things juga memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, seperti contoh memantau kualitas udara, dan air, memantau kondisi atmosfer, memantau kondisi tanah.
    • Selain itu Internet of Things juga memiliki potensi untuk penanggulangan bencana seperti sistem peringatan tentang tsunami, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lainya.
    • Perangkat IoT dalam hal ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
  • Manfaat Internet of Things untuk Otomatisasi Rumah
    • Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis, elektronik yang digunakan pada bangunan seperti kantor ataupun rumah.
    • Contoh dari kegunaan Internet of Things yaitu seperti pemantauan penggunaan energi secara realtime, selain itu juga kita dapat mengatur lampu supaya dapat hidup dari waktu sekian ke sekian, dan juga bisa mengotomatisasi lampu untuk mati ketika di waktu tidur. Selain itu juga seperti pada pagi hari tanaman kita disiram secara otomatis oleh perangkat IoT. 
  • Manfaat Internet of Things untuk Medis dan Kesehatan
    • Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau kesehatan yang ada di dalam tubuh manusia, seperti data mengenai kesehatan jantung, tingkat gula dalam darah, lemak, kolestrol dan lainya.
    • Perangkat Internet of Things juga bisa memberikan peringatan kesehatan kepada user, dan memberikan saran untuk melakukan sesuatu, seperti konsultasi kepada dokter, berolahraga atau lainya.
    • Menurut laporan dari Goldman Sachs di tahun 2015, perangkat kesehatan semacam ini bisa menyelamatkan negara dari anggaran kesehatan yang berlebihan. 
  • Manfaat Internet of Things untuk Transportasi
    • Perangkat Internet of Things juga sudah digunakan pada Transportasi, Sistem transportasi dan logistik mendapat manfaat dari berbagai aplikasi IoT. Armada mobil, truk, kapal, dan kereta api yang membawa inventaris dapat dialihkan berdasarkan kondisi cuaca, ketersediaan kendaraan, atau ketersediaan pengemudi, berkat data sensor IoT. 
    • Inventaris itu sendiri juga dapat dilengkapi dengan sensor untuk melacak dan melacak dan pemantauan kontrol suhu. Industri makanan dan minuman, bunga, dan farmasi sering membawa inventaris yang peka terhadap suhu yang akan sangat diuntungkan dari aplikasi pemantauan IoT yang mengirimkan peringatan saat suhu naik atau turun ke tingkat yang mengancam produk.

 

SISTEM SENSOR

SISTEM SENSOR

 

1. Pengertian Sistem Sensor

Sensor adalah hal yang tidak asing dikehidupan kita sehari-hari. Begitu banyak sensor yang sering kita temukan, seperti contoh pada saat ini adalah sensor untuk mendeteksi Suhu pada tubuh manusia, selain itu juga terdapat sensor seperti remote control, pendeteksian palang otomatis di parkiran dan masih banyak lainnya. Lalu apakah yang dimaksud dengan sensor? Berikut ini terdapat beberapa pengertian sensor dengan sumber yang berbeda-beda.

Sensor merupakan perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti cahaya, gaya, tekanan, suhu, kelembaban, besaran listrik, gerakan, kecepatan dan fenomena lingkungan lainya.

Sensor adalah alat sebagai perangkat input yang menyediakan output berupa signal yang berkenaan dengan kuantitas fisik terterntu (input).

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah signal dari satu sumber energi ke sumber listrik atau lainya.

Setelah mengamati perubahan yang terjadi, input yang terdeteksi oleh sensor akan diubah atau dikonversikan menjadi Ouput yang dapat di pahami atau dibaca oleh manusia, baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun melalui perangkat elektronik lainya, dan juga bisa ditampilkan dan diubah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Sensor dapat digolongkan sebagai Transduser input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu dan energi fisik lainya.

Transduser merupakan alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi energi lainya.

2. Contoh Penerapan Sensor

Sensor suara : sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser

Prinsip kerja ECM adalah getaran suara yang diterima oleh dielectric berupa membran tipis di dalam ECM akan menyebabkan perubahan nilai kapasitasnya.

Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Aplikasi mikrofon adalah pada system audio, sebagai sensor suara dan pada system telekomunikasi telepon seluler.

Selain itu juga terdapat contoh penerapan sensor lainya seperti pada Sistem Autopilot pada Pesawat terbang. Sistem Kontrol Pada Penerbangan Otomatis terdiri dari beberapa sensor untuk berbagai tugas seperti kontrol kecepatan, tinggi, posisi, pintu, obstacle, bahan bakar, manuver, dan banyak lagi.

3. Klasifikasi Jenis-jenis Sistem Sensor 

Jenis-jenis Sensor

Dalam sistem sensor terdapat dua klasifikasi kategori yaitu Sensor Pasif dan Sensor AktifSensor Analog dan Sensor Digital. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing dari klasifikasi kedua kategori tersebut.

1. Sensor Pasif dan Sensor Aktif
a. Sensor Pasif (Passive Sensor)
Pada jenis Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

b. Sensor Aktif (Active Sensor)
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

2. Sensor Analog dan Sensor Digital
a. Sensor Analog
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.

b. Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. 
Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

4. Jenis-jenis Sistem Sensor

Jenis-jenis Sistem Sensor

Sensor pun memilliki jenis-jenis yang  berbeda antar lain seperti untuk mengukur sifat fisik seperti temperatur, resistance, kapasitasi, konduksi, perpindahan kelas dan lainya.

  • Temperature Sensor (Sensor temperatur atau sensor suhu)
  • Proximity Sensor (Sensor jarak)
  • Accelerometer 
  • IR Sensor (Infrared Sensor)
  • Pressure Sensor (Sensor tekanan) 
  • Light Sensor (Sensor cahaya)
  • Ultrasonic Sensor
  • moke, Gas dan Alcohol Sensor
  • Touch Sensor (Sensor sentuh)
  • Color Sensor (Sensor warna)
  • Humidity Sensor (Sensor kelembaban)
  • Tilt Sensor (Sensor kemiringan)
  • Flow dan Level Sensor


Penjelasan Secara singkat dari beberapa sensor :

1. Akselerometer
-Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. 

2. Sensor Suara
Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara.
3. Sensor Cahaya
Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

4. Sensor Suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun. 

5. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan.
6. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia.

7. Sensor Giroskop
Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa.

8. Sensor Proximity
Proximity Sensor adalah sensor tipe non-kontak yang mendeteksi keberadaan suatu objek. Sensor Proximity dapat diimplementasikan menggunakan teknik yang berbeda seperti Optik (seperti Inframerah atau Laser), Ultrasonik, Efek Hall, Kapasitif, dll.

9. Sensor Infrared
IR Sensor atau Sensor Infra Merah adalah sensor berbasis cahaya yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti Proximity dan Deteksi Objek. Sensor IR digunakan sebagai sensor jarak di hampir semua ponsel.

10 .Sensor Kelembaban
Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi.


source : https://www.awonapa.com/2021/10/dasar-tjkt-teknologi-sistem-sensor.html

FIBER OPTIC

FIBER OPTIC

1. DEFINISI KABEL FIBER OPTIK

Kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. 


A. Bagian – bagian Kabel Fiber Optic 

  • Core. 
adalah bagian utama/inti dari kabel yang terbuat dari serat kaca, fungsi dari  core ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan. 

  • Cladding/ jaket. 
adalah komponen yang terbuat dari kaca dan memiliki fungsi sebagai  pelindung inti fiber optik. Bagian ini sering disebut juga sebagai jaket cladding. Cladding ini juga selain digunakan sebagai pelindung dari inti kabel fiber optik, juga berfungsi sebagai media yang bertugas untuk memancarkan cahaya dari luar kedalam inti kabel fiber optik. 

  • Coating/mantel. 
adalah bagian luar setelah cladding yang umumnya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi sebagai pelindung mekanis yang melindungi fiber dari kerusakan atau gangguan luar lainya dari kelembapan.

  • Strength Member & Outer Jacket.
Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar  dari sebuah kabel fiber optik. Fungsinya sebagai pelindung kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

B. Fungsi Kabel Fiber Optic 

Fiber Optic Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu. Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat. Untuk kecepatan pengiriman data bisaha sampai kisaran Gigabit per detiknya. Biasanya perusahaan skala besar serta operator telekomunikasi yang lebih sering memilih menggunakan kabel Fiber Optik ini. Bahkan saat ini pun perusahaan pengembang Wi-Fi sudah mulai memakai Fiber Optik karena lebih cepat dan stabil.

C. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optic
1. Kelebihan jaringan fiber optic 

  • Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Kecepatan transfer datanya bahkan dapat mencapai 10000 Mbps/ 1 Gb.  
  • Bandwidth kabel jaringan fiber optic tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa sampai 1 Gb/detik)  
  • Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.  
  • Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan validitas data.  
  • Karena tidak menggunakan listrik maka tidak akan terjadi kemungkinan konsleting, jadi dalam hal keamanan juga sangat terjamin.
  • Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.

2. Kekurangan jaringan fiber optic 

  • Harganya yang cukup tinggi, oleh sebab itu pengguna kabel jenis ini biasanya perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang menginginkan akses lebih cepat.  
  • Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan Fiber Optik pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat – alat yang digunakan juga tidaklah murah.  
  • Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya dipasang pada jalur yang berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalannya gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat. 
  • Jika terjadi kerusakan perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optic yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli dibidang ini.

D. Cara Kerja Kabel Jaringan Fiber Optic
Karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat dilihat seperti pada Gambar di  bawah, dimana kabel fiber optik terdiri dari : Inti (Core), Jaket (Cladding), Mantel (Coating), Strength Member & Outer Jacket. 

Cara kerja kabel Fiber Optik tidak mengalirkan listrik namun cahaya. Listrik yang diperoleh dikonversikan menjadi sinyal cahaya dan dialirkan antar komputer yang terhubung dalam suatu jaringan skala besar. Hal ini menjadikan kabel Fiber Optik sangat cocok digunakan pada wilayah dengan banyaknya gangguan elektromagnetik. Jika pada kabel Coaxial atau Twisted panjangnya kabel seringkali menjadi penghambat namun hal ini tidak berlaku bagi kabel Fiber Optik. Bahan baku yang
terbuat dari serat kaca murni mampu membawa cahaya untuk mentransmisikan data secara terus menerus tanpa menghiraukan panjangnya kabel yang digunakan.


2. JENIS-JENIS KABEL FIBER OPTIK
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik : 

1. Single mode  
Kabel jaringan fiber optic jenis single mode mempunyai inti (core) yang relatif kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron). Jenis kabel yang satu ini menggunakan transmitter laser semi konduktor yang berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang 1300-1550 nanometer. 
Disebut “single mode” karena penggunaan kabel fiber optic ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu. 
2. Multi mode 
Kabel jaringan fiber optic jenis multi mode Mempunyai inti (coe) yang lebih  besar (berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron). Jenis kabel yang satu ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil. Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya : 
1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor) 
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor) 
3. Aerial Cable/Self-Supporting 
4. Hybrid & Composite Cable 
5. Armored Cable 
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH) 
7. Simplex cable 
8. Zipcord cable 

3. JENIS KONEKTOR PADA KABEL FIBER OPTIC
a. FC (Fiber Connector), digunakan untuk model kabel single-mode dengan  akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkcan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak mudah berubah 

b. SC (Subcriber Connector), digunakan untuk model kabel single-mode, dengan  sistem dicabut-pasang. Konektor ini simpel dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
c. ST (Straight Tip), bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan  konector BNC. Sangat umum digunakan untuk baik untuk kabel multi mode maupun single-mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
d. Biconic, Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber  optic. Saat ini sangat jarang digunakan.
e. D4, Konector ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukuranya saja. Perbedaanya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya. 

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optic jenis patch  cord adalah sebagai berikut : 














PERENCANAAN MICROWAVE LINK

PERENCANAAN MICROWAVE LINK

A. Mengenal Microwave Link

Jika kita jalan-jalan dan melihat tower Base Transceiver Station (BTS) dan terdapat seperti Gendang itu bisa disebut dengan Microwave Link.


Microwave Link merupakan sistem komunikasi yang menggunakan gelombang radio dalam berkomunikasi. Rentang frekekuensi gelombang mikro digunakan untuk mengirimkan informasi antara dua lokasi. Microwave Link banyak digunakan di dalam industri. Seperti dalam penyiaran menggunakan tautan gelombang mikro untuk mengirim informasi atau program dari studio ke lokasi pemancar yang bisa jadi jarak nya ber mil - mil.

Selain itu dengan teknologi ini penyedia layanan internet nirkabel menggunakan tautan gelombang mikro untuk menyediakan akses internet dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan koneksi kabel. Perusahaan telepon juga menggunakan untuk mentransmisikan panggilan antara pusat switching melalui tautan gelombang mikro.

Pahami ini!!!

Bagaimana cara kartu SIM kita mendapat signal atau koneksi internet diberbagai tempat? Ya jadi koneksi di perangkat kita akan mencari dan menghubungkan kartu sim ke tower BTS terdekat dari jangkauannya, sehingga kita mendapatkan signal dari BTS ke kartu SIM tersebut.

Antena Microwave - memiliki fungsi untuk menerima serta memancarkan gelombang micro / radio dari BTS ke Base Station Controller (BSC), atau juga dari Base Transceiver Station (BTS) ke Base Transceiver Station (BTS).

Microwave System - dalam microwave system ini dibagi menjadi dua bagian yaitu indoor unit dan outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter dan Outdoor unit itu berada dan melekat pada antena Microwave.

Tautan gelombang mikro sangat mudah beradaptasi karena tautan tersebut adalah broadband. Broadband merupakan jangkauan frekuensi yang begitu luas yang digunakan untuk mengirim data atau menerima data, selain itu merupakan koneksi internet transimisi data yang berkecepatan tinggi.

Jadi kenapa gelombang mikro begitu mudah beradaptasi dikarenakan mereka dapat memindahkan sejumlah besar informasi dengan kecepatan tinggi. Selain itu gelombang mikro dapat menembus hujan, kabut dan salju, diperkirakan cuaca buruk tidak mengganggu transimisi.

Microwave Link satu arah mencangkup empat elemen utama yaitu : pemancar, penerima, saluran transmisi, dan antena. Komponen ini berada disetiap sistem komunikasi radio, termasuk telepon seluler, radio dua arah, jaringan nirkabel dan penyiaran komersial.

B. Komponen Pada Microwave Link

Di dalam Microwave Link terdapat beberapa komponen, berikut ini adalah komponen utama dari Microwave Link :

  • Indoor Unit (IDU)
    • berfungsi sebagai modulator-demodulator signal. Selain itu juga berfungsi sebagai forward error correction (FEC). Indoor unit biasanya di letakan dalam gedung.
  • Outdoot Unit (ODU)
    • berfungsi untuk melakukan konversi signal digital termodulasi yang mempunyai frekuensi dari rendah ke frekuensi tinggi. Daya Outdoor Unit dicatu dari Indoor unit melalui kabel koaksial. 
  • Antena
    • antena berguna untuk mentransfer energi elektromagnetik dari ruang bebas ke saluran transimisi dan sebaliknya.
  • Waveguide
    • berguna untuk meminimalisir redaman (loss) yaitu salah satu kunci dari link microwave.
  • Menara
    • Digunakan untuk menompang Microwave Antena, perhitungan dalam jumlah antena dan beban total harus benar agar tidak melampaui kapasitas beban maksimum dari menara.

C. Saluran Pada Microwave Link

Berikut ini beberapa saluran pada Microwave Link, saluran microwave dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu :

  • Long Haul
    • Long Haul memiliki frekuensi kerja 2-10GHz, dan pada kondisi iklim dan frekuensi yang normal dapat menempuh hingga rentang 45km - 80km. Frekuensi yang dipergunakan yaitu 2, 7, dan 10 GHz.
  • Medium Haul
    • Medium Haul memiliki frekuensi kerja 11-20GHz, panjang hop antara 40km dan 20km. Frekuensi yang digunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
  • Short Haul
    • Short Haul menjangkau jarak paling pendek, dan bekerja pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz). Frekuensi yang digunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55 dan 58 GHz.

4. Definisi dan Singkatan Jaringan Microwave Link

  • Backbone telekomunikasi adalah komunikasi radio terestrial yang dipakai untuk kapasitas besar (SDH STM-1).
  • Transmision Link adalah komunikasi radio terestrial yang dipakai untuk kapasitas kecil dan menengah.
  • Microwave Link adalah sistem komunikasi radio titik ke titik (point to point) melalui gelombang mikro yang antara lain digunakan pada sistem backbone telekomunikasi, dan transmision link, serta mempunyai fungsi untuk mentransmisikan informasi dari satu stasiun/titik ke stasiun/titik lain (point to point).
  • Studio Transmitter Link adalah komunikasi dari titik ke titik (point to point) yang menghubungkan stasiun penyiaran (studio) dari suatu lembaga penyiaran ke sarana pemancar dan/atau sarana transmisi (transmitter) untuk menyalurkan siaran.
  • Spurious Emission adalah emisi gelombang radio di luar bandwidth yang ditentukan.
  • Antena merupakan sub perangkat radio yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima suatu sinyal frekuensi radio.

- ATM : Asynchronous Transfer Mode
- BER : Bit Error Rate
- CBR : Constant Bit Rate
- CS : Channel Separation
- dB : Decibel
- dBm : Decibel mili

- EWS : Engineering Work Station
- GE : Gigabit Ethernet
- GUI : Graphical User Interface
- HDB3 : High Density Bipolar 3
- IDU : Indoor Unit
- IP   : Internet Protocol
- ODU : Outdoor Unit  
- PDH : Plesiochronous Digital Hierarchy
- PSK : Phase-Shift Keying
- QAM : Quadrature amplitude modulation
- QPSK : Quadrature Phase-Shift Keying
- RIC : Radio Interface Capacities
- RSL : Receive Input Signal Level
- SDH : Synchronous Digital Hierarchy
- STM : Synchronous Transport Module
- TDM : Time-Division Multiplexing
- UBR : Unspecified Bit Rate
- VBR-rt : Variable Bit Rate – real time